Realitakini.com - DKI Jakarta.
Di tengah pandemi Covid-19, Aksi Cepat Tanggap (ACT) terus berkolaborasi dengan berbagai pihak untuk meredam dampak sosial ekonomi masyarakat khususnya di Jakarta, melalui program Jakarta Care Line yang diluncurkan, Sabtu (2/5/2020) di Menara 165 DKI Jakarta.
Di tengah pandemi Covid-19, Aksi Cepat Tanggap (ACT) terus berkolaborasi dengan berbagai pihak untuk meredam dampak sosial ekonomi masyarakat khususnya di Jakarta, melalui program Jakarta Care Line yang diluncurkan, Sabtu (2/5/2020) di Menara 165 DKI Jakarta.
Tampak hadir pada peluncuran program tersebut, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Ketua Dewan Pembina ACT Ahyudin dan Presiden ACT Ibnu Khajar.Jakarta Care Line ini merupakan layanan pengadaan pangan gratis berbasis teknologi untuk pemenuhan kebutuhan pangan bagi warga DKI Jakarta yang terdampak pandemi Covid-19, utamanya beras.
Program ini juga menjadi bentuk nyata sinergi ACT dan Pemprov DKI Jakarta yang sebelumnya telah dijalin dalam gerakan Kolaborasi Sosial Berskala Besar (KSBB).Anies Baswedan mengatakan, kolaborasi ini adalah sebuah sebuah inovasi kolaborasi di bidang sosial dalam pandemi Covid-19 yang telah menyebabkan penurunan kegiatan ekonomi.
“Saat ini Jakarta sedang mengalami masalah besar karena kegiatan ekonomi diturunkan. Karena itu kita memberikan bantuan sosial yang terus dilakukan secara berkala," kata Anies.
Menurut Anies, di Jakarta terdapat 3,5-3,6 juta kepala keluarga dan terdapat 1,2 juta KK yang masuk daftar membutuhkan bantuan. Mulanya mereka tidak terdata berpenghasilan rendah, tapi sekarang jumlah yang memerlukan bantuan semakin meningkat.
"Saya sangat mengapresiasi ACT yang langsung bertindak cepat dalam menciptakan sebuah sistem yang bisa menghubungkan antara mereka yang memiliki harta lebih, bisa memberikan langsung kepada mereka yang membutuhkan,” ungkap Anies.
Ia juga mengapresiasi program kolaborasi Jakarta Care Line dengan harapan masyarakat dapat bersama-sama mendukung program ini. Baginya, Jakarta Care Line adalah sebuah terobosan yang diharapkan dapat menjadi inspirasi untuk seluruh masyarakat Indonesia dalam menghadapi kebutuhan pangan selama pandemi Covid-19.
Sistem ini kata Gubernur DKI Jakarta, sangat menarik karena tidak melalui pemerintah tetapi langsung antar masyarakat.
Maka itu, melalui program ini pihaknya mengundang seluruh masyarakat Jakarta untuk memberikan sesuatu kepada sebagian warga yang sangat membutuhkan.
"Ini kegiatan mulia yang harus didukung, harus dibesarkan dan masyarakat harus ikut mendukung," ujar Anies Baswedan.
Ia berharap kepada ACT agar meneruskan good government yang ada dan menjaga amanah yang dititipkan.
Lanjut Anies, Jakarta Care Line mengadopsi program Humanity Care Line ACT. Dalam proses ini, ACT melibatkan ojek daring sebagai kurir paket pangan. Sistem Humanity Care Line ini terus dikembangkan sehingga mampu melayani panggilan masyarakat selama 24 jam karena kebutuhan pangan di masyarakat semakin masif.
Hingga saat ini, 98,4% dari total target pendistribusian bantuan beras telah disampaikan kepada masyarakat yang membutuhkan. Banyaknya penerima manfaat penerima yang dijangkau dalam tempo yang singkat, menjadi catatan tersendiri atas ketepatan dan kecepatan dalam sistem yang dijalankan.
“Oleh karenanya, teruslah berinovasi. Inovasi tidak hanya terjadi di bidang profit namun juga di bidang sosial untuk nonprofit, ini adalah program yang bermanfaat untuk masyarakat dan ini perlu diapresiasi, perlu mendapat dukungan dari banyak pihak, dengan itu, kami ingin menjembatani dan memfasilitasi agregrator seperti ACT, selain itu, kami ingin sekali setelah pandemi Covid-19 dan pembatasan ini muncul solidaritas sosial,” tandas Anies.
Sementara, Ketua Dewan Pembina ACT Ahyudin menyamoaikan, program ini distimulasi oleh kebijakan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dalam gerakan KSBB. Sehingga KSBB sangat menyemangati ACT dan mewujudkan kolaborasi tersebut dalam sebuah program bernama Jakarta Care Line.Ahyudin menjelaskan, “Saat ini Jakarta Care Line tidak hanya melayani warga Jakarta, namun juga akan melayani warga Daerah sekitarnya seperti Depok, Bekasi, dan lainnya."
"Semoga program ini bisa menjadi program Daerah lain, misalnya Surabaya Care Line dan Bandung Care Line dan dapat menjadi gerakan sosial lainnya," harap Ahyudin.
Menurut Ahyudin, saat ini kita telah menyaksikan dan merasakan bahwa tidak hanya permasalahan kesehatan saja akibat pandemi Covid-19, namun juga ekonomi masyarakat, misalnya pelarangan mudik, hal ini akan semakin banyak warga yang memerlukan bantuan.
Hingga Sabtu (2/5/2020), total penelepon yang masuk melalui program Humanity Care Line mencapai 19 ribu penelopon." katanya Selain menjadi medium untuk donasi umum, Humanity Care Line dan Jakarta Care Line ini juga akan menjadi medium untuk donasi zakat mal dan fitrah selama bulan Ramadan.
“Kami akan melakukan yang terbaik dalam menghadirkan bantuan dalam masa pandemi Covid-19 saat ini. Mari kita bersama-sama melewati kesulitan ini melalui program Jakarta Care Line. Semakin banyak target yang didistribusikan, maka akan semakin tepat dan cepat. Kami juga berharap, semoga Jakarta Care Line menjadi layanan sosial yang bisa menjadi gerakan nasional. Misalnya Indonesia Care Line yang diawali oleh Jakarta Care Line. Selain itu, melalui program ini kami juga menerima zakat mal dan zakat fitrah, semoga bulan Ramadan ini menjadi momen yang tepat untuk memaksimalkan kebaikan,” ucap Ahyudin.
Melalui program ini, semangat bersama bangun Bangsa juga diwujudkan dengan keterlibatan publik untuk mengentaskan problematika multidimensi yang muncul akibat Covid-19 dan terbuka untuk siapa saja yang membutuhkan bantuan pangan.
Publik juga bisa langsung menelepon melalui nomor bebas pulsa (0800-1165-228) untuk merekomendasikan warga sekitar yang membutuhkan dan program ini juga terbuka untuk para dermawan yang ingin berkontribusi membantu sesama.
"Salurkan kepedulian terbaik Anda melalui www.Indonesiadermawan.id/ JakartaCareLine! Ulurkan tangan, salurkan kedermawanan dan jadilah pahlawan bagi mereka yang membutuhkan."(al*)
Tags:
DKI Jakarta