Realitakini.com - Kabupaten Malang.
Seorang pria yang hidup sebatang kara asal Kecamatan Gondanglegi Kabupaten Malang, ditemukan tewas tergantung di dalam warung kopi, Selasa (5/5/2020) pagi, tepatnya di Jl. Raya Hayam Wuruk, Desa Gondanglegi Wetan, Kecamatan Gondanglegi, Kabupaten Malang.
Seorang pria yang hidup sebatang kara asal Kecamatan Gondanglegi Kabupaten Malang, ditemukan tewas tergantung di dalam warung kopi, Selasa (5/5/2020) pagi, tepatnya di Jl. Raya Hayam Wuruk, Desa Gondanglegi Wetan, Kecamatan Gondanglegi, Kabupaten Malang.
”Korban ditemukan tewas menggantung, diduga korban bunuh diri dengan cara menjerat lehernya menggunakan kabel listrik,” kata Kanit Reskrim Polsek Gondanglegi, Ipda Sigit Hernadi.
"Korban tersebut bernama Suwoto, korban ini kesehariannya bekerja sebagai tukang becak, ia tidak memiliki tempat tinggal, selama ini ia hanya numpang di tempat pemilik warung kopi, tempat korban ditemukan,” jelas Sigit.
Berdasarkan keterangan yang dihimpun polisi, pemilik warung yang memberikan tumpangan tempat tinggal itu bernama Miftahul Ifa (23) warga Kecamatan Gondanglegi, Kabupaten Malang. Korban diperkenankan tinggal di warung tersebut sudah tiga tahun.
Bermula, Selasa (5/5/2020) sekitar pukul 09.45 WIB, Perangkat Desa Agus Hariyanto, merasa curiga karena sudah berhari-hari korban tidak keluar dari warung yang berlokasi di kawasan Kantor UPT Dinas Pendidikan Gondanglegi tersebut.
Saat itu, Agus berinisiatif mengetuk pintu warung namun tidak mendapat jawaban. Merasa curiga, Agus membuka paksa pintu bangunan semi permanen tersebut. Naas, saat dilihat kedalam warung, ternyata korban sudah meninggal dunia dengan kondisi leher terjerat seutas kabel listrik.
Lantas Agus memilih melaporkan hal tersebut ke pihak Kepolisian. Setelah mendapat laporan, petugas gabungan Polsek dan Koramil Gondanglegi serta petugas medis langsung dikerahkan ke lokasi kejadian.
”Usai dievakuasi jasad korban dibawa ke RSSA Kota Malang, guna kepentingan penyidikan,” ujar Sigit.
Berdasarkan keterangan beberapa saksi dan medis serta hasil olah TKP oleh pihak Kepolisian, korban diduga kuat murni karena gantung diri. Motif korban nekat mengakhiri hidupnya dikarenakan frustasi karena mengidap penyakit kronis. Yaitu riwayat penyakit jantung dan darah tinggi,” ungkap Sigit.
Hal ini dikuatkan dengan keterangan dari pemilik warung yang mengatakan kalau korban memang sering marah-marah dan mengeluh penyakit darah tingginya kambuh, "korban diperkirakan meninggal dunia sekitar 2 hari sebelum ditemukan, pasalnya saat dievakuasi jasadnya sudah mulai membusuk.” tutup Kanit Reskrim Polsek Gondanglegi.(*)
Tags:
Jatim