Realitakini.com-Padang Panjang Setelah beberapa bulan virus Covid-19 memasuki Indonesia, banyak aktivitas yang terhenti mengakibatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia pun menurun.
Sektor yang mengalami tekanan paling besar selama pandemi Covid-19 adalah sektor yang berkaitan dengan pariwisata, transportasi dan perhotelan.
Sedangkan sektor yang berpotensi berkembang selama pandemi adalah jasa kesehatan, industri penunjang kesehatan, industri makanan, perdagangan online dan teknologi informasi komunikasi.
Sedangkan sektor strategis Sumatra Barat yang rentan terkena dampak adalah pertanian, perdagangan, transportasi konstruksi dan industri pengolahan.
Demikian dijelaskan oleh Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Padang Panjang Alius Junaidi saat ditemui,Kamis (28/05).
Alius Junaidi mengatakan untuk Padang Panjang, sektor yang paling berpengaruh adalah bidang perdagangan.
Dimana sebagian besar pendapatan daerah Kota Padang Panjang berasal dari hasil perdagangan.
Selain perdagangan, sektor yang juga berpengaruh adalah transportasi, dengan adanya PSBB mengakibatkan menurunnya angkutan yang masuk ke Kota Padang Panjang.
Pada tahun 2019 lalu, sektor perdagangan mencapai angka 18.44%, transportasi pergudangan 12,87% dan konstruksi 9,96%, pada tahun ini dengan adanya pandemi tentu tidak akan sampai pada angka tersebut.
Ditambahkannya, mau tidak mau ekonomi harus dihidupkan kembali agar tidak hancur, dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan secara berangsur-angsur.
"Semoga pandemi ini cepat berlalu, masyarakat dapat beraktivitas seperti biasa, dan ekonomi dapat kembali bangkit", pungkasnya.(Abe)
Sektor yang mengalami tekanan paling besar selama pandemi Covid-19 adalah sektor yang berkaitan dengan pariwisata, transportasi dan perhotelan.
Sedangkan sektor yang berpotensi berkembang selama pandemi adalah jasa kesehatan, industri penunjang kesehatan, industri makanan, perdagangan online dan teknologi informasi komunikasi.
Sedangkan sektor strategis Sumatra Barat yang rentan terkena dampak adalah pertanian, perdagangan, transportasi konstruksi dan industri pengolahan.
Demikian dijelaskan oleh Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Padang Panjang Alius Junaidi saat ditemui,Kamis (28/05).
Alius Junaidi mengatakan untuk Padang Panjang, sektor yang paling berpengaruh adalah bidang perdagangan.
Dimana sebagian besar pendapatan daerah Kota Padang Panjang berasal dari hasil perdagangan.
Selain perdagangan, sektor yang juga berpengaruh adalah transportasi, dengan adanya PSBB mengakibatkan menurunnya angkutan yang masuk ke Kota Padang Panjang.
Pada tahun 2019 lalu, sektor perdagangan mencapai angka 18.44%, transportasi pergudangan 12,87% dan konstruksi 9,96%, pada tahun ini dengan adanya pandemi tentu tidak akan sampai pada angka tersebut.
Ditambahkannya, mau tidak mau ekonomi harus dihidupkan kembali agar tidak hancur, dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan secara berangsur-angsur.
"Semoga pandemi ini cepat berlalu, masyarakat dapat beraktivitas seperti biasa, dan ekonomi dapat kembali bangkit", pungkasnya.(Abe)
Tags:
Padang Panjang