Realitakini.com-Tabah Datar
Pembentukan Gugus Tugas Penanganan Virus Corona Disease (Covid-19) oleh pemerintah merupakan wujud dan langkah nyata untuk melakukan upaya pencegahan penyebaran wabah itu di kalangan masyarakat.
Pembentukan Gugus Tugas Penanganan Virus Corona Disease (Covid-19) oleh pemerintah merupakan wujud dan langkah nyata untuk melakukan upaya pencegahan penyebaran wabah itu di kalangan masyarakat.
Semua unsur mulai dari pemerintah, TNI, POLRI, PMI dan lainnya bahu membahu agar penyebaran tidak semakin luas, sudah lakukan penyemprotan disinfektan dan lakukan penyuluhan kepada sarana publik dan masyarakat. Petugas penyemprotan disinfektan sudah 15 hari berturut-turut bekerja agar Covid-19 tidak menyebar semakin luas di Tanah Datar.
Hal ini diungkapkan Aris Febri dari Tim Pusdalops Penanganan Bencana Kabupaten Tanah Datar, Selasa (31/03/2020) selepas bertugas di Posko Covid-19 di Pagaruyung, ia bersama rekan lainnya siap dan siaga 24 jam untuk melaksanakan tugas.
“Kita dari tim BPBD siap melaksanakan tugas dan perintah dan tetap semangat, terutama tugas penyemprotan disinfektan yang telah kami laksanakan selama 15 hari ini,” ujarnya.
Namun, ucap Febri, beberapa hari terakhir kekurangan ketersediaan bahan baku disinfektan sedikit menghambat tugas yang dilaksanakan. “Tentunya, kami selaku petugas siap kapan saja, namun ketersediaan bahan sedikit menjadi halangan, ditambah juga kami kurang dalam Alat Pelindung Diri (APD). Beberapa hari bertugas kami masih memakai APD yang tersedia seperti sarung tangan, masker, helm, kacamata, bot dari kantor saja, tentu ini diharapkan menjadi perhatian juga, karena cairan disinfektan ketika tumpah bisa merusak kulit,” ujarnya.
Hal senada disampaikan Farid Kristata bersama M. Tomi Putra Sukarelawan PMI Tanah Datar yang bertugas menyemprotkan disinfektan, ketersediaan bahan baku sedikit menjadi penghalang untuk bekerja.
“Seperti petugas lain, kami dari PMI ada 6 orang dan siap 24 jam untuk lakukan penyemprotan ke lokasi yang ditentukan, namun keterbatasan bahan baku sedikit menghambat tugas kita,” ujarnya.
Dari segi APD, Farid menyampaikan, PMI sudah memiliki APD cukup memadai. “Kita di PMI mempunyai prosedur yang mengharuskan ketika turun bertugas harus memakai APD yang lengkap dulu, kalau tidak maka tidak diizinkan turun ke lapangan. Alhamdulillah, dengan APD itu kita lebih safety dan aman,” ujarnya. Kepala Dinas Kominfo Abrar yang juga tim Gugus Tugas Penanggulangan Penyebaran Covid-19 menyampaikan, beberapa hari terakhir ketersediaan bahan baku disinfektan mengalami keterbatasan.
"Kelangkaan dan kurang pasokan bahan baku disinfektan membuat tim yang bertugas menyemprot hanya mencapai daerah yang tidak terlalu luas, namun kita tetap terus berusaha agar pasokan tetap ada dan tersedia dengan mencari ke kedai dan toko di Batusangkar dan sekitar,” Katanya
Untuk ketersediaan APD bagi petugas, Abrar menyampaikan bahwa sampai saat ini hal itu memang menjadi kekurangan. “Petugas penyemprotan disinfektan ada 50 orang setiap pagi terdiri dari TNI, Polri, Satpol PP, PMI dan BPBD dengan memakai dan memanfaatkan APD yang ada dan tersedia di instansi masing-masing. Hari ini anggaran sudah ada, namun APD itu sendiri juga sulit didapat di pasar umum, sehingga tentu pengadaannya juga butuh waktu lagi, semoga dalam waktu dekat bisa ada dan segera dimanfaatkan,” tukasnya.
Abrar juga menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada seluruh tim, terutama petugas yang langsung turun ke lapangan. “Dedikasi bapak, ibuk relawan dan tim dalam bertugas sangat pantas diapresiasi. Kita berharap ini menjadi amal ibadah dan dinilai pahala oleh Allah SWT, semoga wabah ini terhenti,” Katanya. Sementara perkembangan penyebaran Covid-19, dari data posko tercatat ada penambahan pada ODP sebanyak 13 orang menjadi 187 ODP, 3 orang PDP, 1 orang positif dan meninggal nihil. (H/rel)
Tags:
Tanah datar