Realitakini.com-Pakanbaru
Sungguh Sangat disesalkan sekalian pernyataan kontroversial Pemprov Sumbar, yang ikut membuli Putri Indonesia utusan Sumatera Barat Kalista Iskandar. Terkait insiden, ketika yang bersangkutan gugub dalam melafalkan Sila ke 4 dan ke 5 Pancasila dalam ajang pemilihan Puteri Indonesia di Jakarta, 7 Maret 2020 kemarin.
Pernyataan kontroversial seharusnya tidak terucap, "Pemprov Sumbar justru terkesan cuci tangan dan ikut membenarkan bulian netizen", hal ini yang menjadi keprihatinan kita, kata mantan Uda Payakumbuh 2016 Ervan ibsahrodan SH, kepada media ini, Minggu (08/03) di Pekanbaru.
Seharusnya Pemprov Sumbar hadir ditengah masyarakat yang lagi mendapat Bullyan, bukan sebaliknya ikutpula membulinya, ucap Ervan.
Sekiranya Putri Kalista Iskandar berhasil Menjadi Putri Indonesia, tentu sebaliknya, tidak tanggung tanggung sanjungan serta pujian akan terucap bak air baah yang tumpa kepada Kalista Iskandar, ujar mahasiswa strata 2 (S2) Distance learning di university of south Wales Inggris itu.
Bahkan yang lebih menyakitkan lagi kata Ivan, ucapannya yang kurang bijak dari pemprov Sumbar " tidak mengakui kalista Iskandar utusan dari Sumatera Barat", ujar Uda Payakumbuh.
Menurut Ervan, kedepannya pemprop Sumbar lebih bijak mengeluarkan statement yang kontraproduktif di publik terkait pemilihan Putri Indonesia utusan dari Sumatera Barat Kalista iskandar itu.
kita percaya Putri Indonesia utusan Sumbar ini, telah berusaha se maksimal mungkin untuk menjadi yang terbaik untuk Sumatera Barat namun kalau hasil belum belum memihak kepadanya justru bukan kita hujat, akan tetapi sebaliknya ia harus kita support, dan menjadi catatan dan evaluasi bersama karna tidak ada manusia yang sempurna tutup mantan presiden mahasiswa ini.(SS)
Tags:
Dharmasraya