Realitakini.com-Pessel
“Penanganan bencana membutuhkan partisipasi masyarakat jadi masyarakat bukan hanya sekedar menjadi korban/objek dari bencana namun juga sebagai pelaku dari penanggulangan bencana”
Hal tersebut diungkapkan kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPMDPPKB) Wendi, SH., M. Hum. Saat melaksankan Sosialisasi Kebencanaan, bertempat diruangan Rapat Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana, Rabu (19/02). yang bekerja sama dengan dinas BPBD
Ia menyatakan,” bahwa dalam upaya penanganan bencana pada saat ini, mengalami perubahan paradigma. Dilanjutkannya metode yang tepat dalam penanganan bencana sekarang ini adalah Kesiapsiagaan Bencana berbasis masyarakat .program berbasis masyarakat yang mendorong pemberdayaan kapasitas masyarakat untuk menyiagakan diri dalam mencegah serta mengurangi dampak dan resiko bencana yang terjadi lingkungannya.
“Masyarakat sebagai pihak yang terkena dampak bencana, harus diberdayakan dengan pengetahuan dan keterampilan yang memadai, sehingga mampu melakukan upaya penanganan dampak bencana dan pengurangan resiko,” jelasnya.
Program ini bisa diterapkan pada daerah rawan bencana seperti banjir, longsor, gempa bumi, gunung meletus, gelombang pasang/tsunami, Daerah Rawan Kebakaran
“Dengan ini sangat diperlukan giat sosialisasi dan pendampingan dari dinas BPBD kepada nagari-nagari yang rentan terhadap bencana alam, sehingga masyarakat memiliki kemampuan untuk bertahan untuk mengatasi kejadian bencana alam yang datang menimpa dirinya,” tutupnya(rls/wt)
Tags:
Pesisir selatan