Indeks Pemberdayaan Gender Di Sumatera Barat Ternyata Masih Rendah

Realitakini.com-sumbar 
Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (P3A) Sumbar Besri Rahmad, menyebut Indeks Pemberdayaan Perempuan ditandai dengan adanya partisipasi kaum wanita dalam bidang politik dan perekonomian.

"Ini dilihat dari keterwakilan perempuan di lembaga legislatif. Pada periode 2014 hingga 2019, perempuan yang aktif berperan serta dalam politik berjumlah 57 orang (10,77 persen) di Sumbar.
Angka ini tidak berubah. Hasil Pemilu terakhir juga menunjukan anggota dewan perempuan 2019-2024 juga berjumlah 57 orang," jelas Besri Rahmad, Selasa (25/2) lewat  telepon serulrnya,.

Besri Ahmad mengakui keterwakilan perempuan sebagai kepala daerah, DPR, DPRD, DPD, dan eksekutif masih kurang.Besri Rahmad menilai hal tersebut terjadi karena faktor budaya. Di ranah Minang, Bundo Kanduang itu Limpapeh Rumah nan Gadang.

"Perempuan berada di dalam rumah, sementara IDG dinilai dari bagaimana perempuan berperan (beraktivitas) di luar rumah," kata Besri Rahmad.

Ke depan, pihaknya berusaha merubah mindset agar perempuan mempercayai bahwa dirinya mampu menjadi anggota dewan sehingga keterwakilan perempuan semakin tinggi. Kendati IDG Sumbar masih rendah, IPG Sumbar sudah cukup baik.Besri Rahmad menjelaskan Indeks Pembangunan Gender (IPG) Sumbar berada pada rangking 4 se-Indonesia.

"IPG bagus karena usia harapan hidup kita tinggi, usia harapan sekolah tinggi, dan lainnya," papar Besri Ahmad.

Pihaknya akan terus berupaya bagaimana Indeks Pembangunan Gender (IPG) dan Indeks Pemberdayaan gender (IGD) Sumbar semakin naik.

"Hendaknya sampai 100 persen sehingga mencapai keseimbangan dan adanya kesetaraan gender," ucap Besri Ahmad. (hms sumbar*)

Post a Comment

Previous Post Next Post