Realitakini.com- Bumiminang.
Sumbar merupakan daerah yang rawan bencana alam : seperti, banjir ,lonsor ,dan abrosi pantai . Untuk meningkatkan sumber daya manusia dalam penangan bencana di sumbar ,Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumatera Barat menggelar kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) hitungan cepat yang disebut dengan JITU PASNA, metoda hitungan cepat akan data kerusakan kejadian bencana dapat terhimpun dengan cepat shingga Pemerintah Provinsi hingga ke tingkat pusat dapat untuk mengambil kebijakan secara cepat. Angkatan III Tahun 2019 bagi aparatur pemerintah Nagari Lurah ,Desa yang ada di Sumatear Barat setra kulu timta ( jurnalis) Provinsi Sumbar khususnya kota Padang, rabu-Sabtu (20-23/11/2019 ) di Kyriad Hotel Bumiminang. Padang
Kegiatan ini diikuti oleh 18 BPBD kabupaten/kota, 62 sekretaris nagari// kelurahan/ desa serta 14 jurnalis di Sumbar. Dankegiatan ini di buka oleh Kepala BPBD Provinsi Sumatera Erman Rahman, SE, MSi dan dihadiri Kabid Rehabilitasi dan Rekonstruksi BPBD Sumbar, Suryadi yang .sekaligus menjadi ketua panitia pelaksana pada kegiatan ini. Kegiatan ini menghadirkan 4 orang nara sumber.
Dalam sambutanya Suryadi mengatakan ,”Jadikanlah kegiatan Bimbingan Teknis ini sebagai moment,bahwa saudara-saudara adalah orang-orang pilihan dan mempunyai rasa kepedulian serta kemanusian untuk Sumatera Barat, saudara adalah penyelnggara rehabilitasi dan rekonstruksinya Sumatera Barat yang diamanahkan untuk memulihkan dan mengembalikan kondisi masyarakat yang terdampak bencana kepada kondisi semula atau lebih baik dari sebelumnya”,harap Suryadi
Ia mengatakan,”Salah satu faktor keterlambat bantuan karena tidak adanya data awal dari kejadian bencana“Hal ini yang menjadi permasalahan selama ini di dalam melaksanakan tugas atau dalam menetapkan nilai kerugian kerusakan dan dampak dari kejadian bencana tersebut.
“Dampak darai keterlambatan data awal terjadi keterlambatan pencairan dana dari pemerintah pusat, ucap Suryadi.Oleh karena itu perlu upaya untuk mengantisipasi agar hal tersebut tidak terjadi. Sedia payung sebelum hujan itu lebih baik, dari pada membeli payung setelah hujan ujarnya.
Lebih lanjut Suryadi menjelaskan “selain pembekalan materi di dalam ruangan oleh para narasumber, kita juga akan lansung mempraktekannya dilapangan, dan untuk tahap tiga ini kita mengambil lokasi praktek di wilayah Kabupaten Pesisir yang terjadi Abrasi pantaim dan banjir bandang ” jelasnya. (Wt)
Tags:
Padang