Realitakini.com-Padang
Dilatar belakangi oleh momentum bersejarah yaitu dilaksanakanya komitenasional Indonesia –Sumatera Barat (KNID-SB) atau lembaga perwakilan daerah pada pada tahun 1945 yang memeutuskan di bentuknya kembali keresidenan Sumatera Barat .pembentukan kembali keresidenan Sumatera Barat berhubungan dengan tidak maunya tentara penduduk jepang menyerahkan kekeuasaan keresidenan Sumatera Barat kepada pemerintah repulik indonesia yang memproklamirkan kemerdekaannya pada tanggal 17 agustus 1945.
Sejalan dengan keputusan rapat KNID- SB tersebut ,para pemuda pemudi sumatera Barat yang di pimpin oleh M. syafei ,DR.M Jamil dan Rasunasaid merebut keresiden Sumatera Barat kembali dari tentara jepang. Dengan memeperhatikan nilai nila dan semangat yang terkandung didalamnya maka ditetapkalah 1 oktober 1945 sebagi hari jadi Sumatera Barat Maka berdasarkan kajian-kajian dan dilatar belakangi momentum besejarah tersebut serta masukan masukan dari berbagai pihak maka setiap tanggal 1 oktober di perinagatilah sebagai hari jadi Sumatera Barat .sebagai motivasi yang tinggi kepada seluruh aparatur pemerintah dan masyarakat untuk membangun Sumatera Barat yang mandiri dan sejahtera.
Hal inidigelas dalam acara Rapat Paripurna dalam rangka peringatan hari jadi Sumatera Barat ke 74 di ruang rapat utama gedung DPRD Sumbar, Selasa (01/9/2019). Dalam sambutan ketua DPRD senentara Desrio Putra menyampaikan, bahwa ini adalah pertama kalinya diadakannya Rapat Paripurna DPRD Sumbar dalam rangka hari jadi Sumatera Barat ke-74 yang telah ditetapkan setiap tanggal 1 Oktober. "Banyak yang telah dicapai oleh Sumbar, keberhasilan selama ini tentu patut kita apresiasi, namun kita harus jadikan momentum kebangkitan sebagai evaluasi ke depan," kata Desrio . "Untuk itu, marilah kita terus berusaha merampungkan semua tugas-tugas yang masih tersisa dengan semaksimal mungkin," ucapnya.
Disisi Alwis yang mewakili Gubernur sumbar menyampaikan, bagi pemerintah yang baik perlu memperhatikan sektor pembangunan, pendidikan, kesehatan dan sektor lain yang menyangkut kesejahteraan masyarakat. "Pemerintah harus bisa melihat itu. Tugad kita sangatlah berat dengan jumlah penduduk Sumbar sebanyak 5.382.077 jiwa baru terdapat 2.552.130 jiwa penduduk atau 47,41 persen yang berusia kerja. Ini jumlah cukup besar, untuk itu kita bersama-sama bisa memanfaatkan dan mengikutsertakan di bidanh ekonomi," jelas Sekda Sumbar. Semua itu perlu inovasi pemerintah untuk kesejahteraan masyarakat, dengan meningkatkan sumber daya manusia yang berkualitas serta evaluasi terhadap kinerja pemerintah terutama pembangunan yang ada di masyarakat Sumbar. "
Dengan memperingati hari jadinya Sumbar, jadikan sebagai evaluasi kinerja di berbagai sektor," ujar Alwis. Para penggagas pembentukan provinsi Sumatera Barat yakin Sumbar bisa berdikari, mewujudkan harapan dari esensi otonomi daerah dalam menyelenggarakan pemerintah dengan baik yang sesuai Nawacita , bahwa pentingnya sinkronisasi dan kerjasama dengan mitra antara DPRD dengan pemerintah provinsi Sumbar dalam pembangunan, kesejahteraan masyarakat untuk Sumatera Barat yang lebih baik. "Selamat Hari Jadi Provinsi Sumatera Barat, Semoga Tetap Jaya.(wt)
Tags:
Parlemen