Realitakini.com-Padang
Demo mahasiswa rabu (25/9) tidak haya meyisakan kerusakan gedung DPRD sumbar saja ,Namun juga meyisakan luka hati bagi para anggota DPRD sumbar salah H. Hidayat S,Sos ,MM ketua Fraksi Partai Gerindra,Hati Hidayat seditkit terluka dengan beredarnya vidio dirinya yang seolah olah menungangi mahasiswa yang melaksanakan demo untuk menurunkan Presiden Joko Widodo.
"Saya ingin tegaskan, ucapan itu tidak ada maksud provokasi mahasiswa, Maksud saya ketika itu hanya melakukan pertanyaan kepada mahasisiwa tersebut ,apa lagi yang ingin kalian tuntut ?.... trunkan presiden “oke” kami akan samapaikan ujarnya mengulangi perkataannya saat itu, disaat jumpa pers sabtu ( 28/9)
Hidayat juga menceritakan kronologis kejadian bahwa dirinya beserta anggota dewan yang lain sudah menyambut ribuan mahasiswa tersebut dihalaman kantor PDRD Sumbar. Pada saat itu ia mendengarkan apa-apa saja yang menjadi tuntutan oleh mahasiswa tersebut.Tidak menunggu waktu lama, semua tuntutan mahasiswa itu langsung dikirim kepusat yaitu DPR RI dan Presiden dengan harapan suasana menjadi kondusif. Namun nyatanya tidak, malah aksi tersebut semakin gaduh dan ricuh bahkan para mahasiswa tersebut sempat melemparkan botol air mineral kepada aparat keamanan serta mengeluarkan kata-kata yang kurang pantas.
Akhirnya pihak DPRD Sumbar mengambil inisiatif mengajak perwakilan dari mahasiswa itu sekitar 50 orang untuk masuk kedalam ruangan khusus untuk berdialog dengan syarat mahasiswa yang berada diluar berhenti berbuat anarkis, namun yang masuk bukannya 50 orang tapi lebih banyak. Setibanya didalam ruangan khusus 1, Hidayat beserta anggota dewan lain mencoba mendengarkan lagi apa tuntutan mahasiswa tersebut. Diantaranya yaitu menolak revisi RKUHP, RUU KPK dan beberapa RUU lainnya. Hidayat pun menjawab bahwa yang punya wewenang dalam pembentukan Undang-Undang adalah pemerintah pusat dan DPR RI.
Selanjutnya mahasiswa tersebut tetap saja bertambah ricuh dan mengeluarkan kalimat-kalimat yang kurang pantas. Sementara itu para mahasiswa yang berada diluar gedung sudah memaksa masuk dengan menerobos aparat keamanan hingga memenuhi seluruh ruangan yang ada. Mengingat suasana yang semakin tidak kondusif, Hidayat pun merasa tertekan dan kebingungan, dengan nada yang sedikit tinggi menanyakan apa lagi yang dituntut oleh mahasiswa ujar saya kepada perwakilan para dendemo.Dan akhirnya secara spontan dan tanpa disadari keluarlah kalimat kontroversial seperti pada video yang viral itu.
Namun Hidayat mengatakan bahwa video ucapan kontroversinya itu dipotong dan bukan seutuhnya. Kira-kira kalimat yang sebenarnya seperti ini, “Berdiri bersama-sama adik-adik, kami siap! Tandatangani, kami siap! Termasuk juga menerima adik-adik, kami siap! Kami kan bukan pembuat undang – undang, bukan kerja kami, itu kerja DPR. Kalau boleh saya tantang kalian, buat rekomendasi turunkan Presiden Jokowi, berani nggak?,” katanya mengulangi.
Selanjutnya atas kejadian tersebut, Hidayat menyampaikan permohonan maaf kepada Presiden Joko Widodo dan juga ketua umum Partai Gerindra bahwa ucapannya itu tidak ada sama sekali bermaksud memprovokasi mahasiswa, "Itu hanya kalimat spontan saja untuk menanyakan lagi apa tuntutan mahasiswa itu,Berulang ulang Hidayat menyampaikan permohonan maaf kepada ketua umum Gerindra, Prabowo Subianto sekaligus kepada Presiden Joko Widodo terkait ucapannya yang dinilai mengandung provokasi pada saat berdialog dengan mahasiswa yang berunjuk rasa di kantor DPRD Sumbar pas diaat dementran mintak berdialog. Hidayat menegaskan, ucapannya yang sempat viral disosial media tersebut tidak ada tujuan untuk memprovokasi mahasiswa. Ucapan itu hanya spontan keluar lantaran para mahasiswa mendesaknya, padahal sebelumnya semua tuntutan mahasiswa tersebut sudah diterima bahkan sudah langsung dikirim ke DPR RI dan juga Presiden. Namun mahasiswa tetap saja tidak pecaya ,ujarnya.(Wt)
Tags:
Parlemen