LimaPuluhKota-Realitakini.com
Melirik sejumlah nama tokoh atau figur bakal meramaikan suksesi kepemimpinan Luak Limapuluh Kota tahun 2020, kini gencar lakukan pendekatan ketengah- tengah 374.067 jiwa yang tersebar di 13 Kecamatan dan 79 Nagari itu, tentunya telah teruji berbaur serta mampu membawa perubahan terhadap peningkatan perekonomian masyarakat.
Setidaknya, demikianlah penggalan Visi dan Misi dari sosok H. Nusyirwan, 64 tahun, asal Dangung- Dangung- Kec. Guguak Kab. Limapuluh Kota, notabene figur pengusaha sukses yang tidak asing di lingkungan Asosiasi Pedagang Kaki Lima ( PKL) Kota Biru Payakumbuh, dalam bincang-bincang ringan di Resto Martabak Kubang, yang berdiri megah persis depan SPBU Jalan Soekarno Hatta No.237, Bulakan Balai Kandih, Kec. Payakumbuh Barat, Kota Payakumbuh, Selasa, 27/8 siang.
Dipaparkan H. Wan, demikian panggilan akrabnya kepada media katakan," bahwa Kabupaten Lima Puluh Kota memiliki 13 kecamatan dan 79 desa. Luas wilayahnya mencapai 3.571,14 km² dan penduduk 374.067 jiwa (2017) dengan sebaran 105 jiwa/km² adalah 3.354,30 km2."ujar nya
Berdasarkan ekspose Badan Statistik Nasional (BPS) Kabupaten Limapuluh Kota mencatat, hampir 27 ribu jiwa penduduk masuk kategori miskin. Hal itu diketahui saat BPS Limapuluh Kota melakukan ekpose data tahun 2018 pada Rabu (28/11) lalu di aula Hotel Sago Bungsu, Tanjung Pati, kedepan seyogyanya membutuhkan pemimpin yang berani mengambil kebijakan mengenal karakter warganya serta telah teruji telah berbuat." Pungkas Ayah yang di karuniai 4 orang putra itu.
Pasalnya, lanjut Ketua Asosiasi PKL Kota Payakumbuh yang diembannya sejak tahun 2006 lalu, “Ada 26930 jiwa penduduk Kabupaten Limapuluh Kota kategori miskin ditahun 2017,” dari ekspose Heri Sulistio Kepala BPS Kabupaten Limapuluh Kota Limapuluh Kota.
Kendati dibandingkan dengan tahun 2016 lalu, ada penurunan penduduk miskin di Kabupaten Limapuluh Kota. Yaitu dari jumlah 28570 jiwa di tahun 2016 berkurang menjadi 26930 jiwa di tahun 2017. Menurut Heri, adanya pengurangan penduduk miskin itu, seiring dengan pertambahan penduduk dari 372.568 ditahun 2016 menjadi 376.072 di tahun 2017.
Meski jumlah penduduk miskin berkurang, tetapi, katanya, indeks dalam kemiskinan atau seberapa dalam kemiskinan di daerah tersebut masih tinggi. Yaitu masih diangka 1.09 persen dari keseluruhan penduduk miskin yang ada. Belum sampai di sana, untuk jumlah penduduk yang benar-benar miskin atau keparahan kemiskinan, Kabupaten Limapuluh Kota merupakan paling tinggi kedua di Sumbar setelah Kabupaten Mentawai.
“Kemiskinan ini terbanyak pada kalangan petani. Itu disebabkan tingginya biaya produksi dibandingkan biaya hasil yang mereka terima,. Karena itu perlu regulasi dan perhatian pemerintah terutama OPD terkait dalam menekan biaya produksi petani. Sehingga mampu mengurangi,” demikian ditirukan suami tercinta Hj. Irdawati itu.
Berdasarkan persentasi, jumlah penduduk miskin di Kabupaten Limapuluh Kota berada di angka 7.15 persen. Masyarakat kategori miskin tersebut, katanya merupakan orang yang memiliki pendapatan dibawah Rp370 ribu setiap bulannya.
Tak pelak, Sosok putra Dangung- Dangung, 64 tahun itu memulai karirnya di bidang usaha makanan Kuliner, Martabak Mesir Kubang, pada tahun 1985 di Simpang Jl. A. Yamin, kini telah memiliki cabang di Bunian dan di Jl. Sukarno Hatta, dengan posisinya
selaku sejak tahun 2006 lalu dipercaya selaku Ketua Asosiasi PKL dengan anggotanya 295 orang PKL Kota Payakumbuh dengan 700 orang karyawannya, dengan penghasilan rata-rata Rp. 3,5 Juta/bulan, merasa terenyuh kondisi kampung halamannya, demikian ungkapnya.
Dalam bincang- bincang ringannya, H. Wan, kendati disibukan seabrek kegiatan sosial, sosok yang dikenal suka membantu itu pasca tunai haji 1997 dan pernah dipercayai terlibat mengurusi Organisasi Agama, yakni Muhammadiyah Cab. Kota Payakumbuh, walaupun kini hidup mapan tidak pernah lupa asalnya. Dari Pedagang Kaki Lima, dengan suguhan Martabak yang mengangkat Martabatnya.
Menurut, sosok yang akrab ditengah- tengah 295 pelaku bisnis di Kota Biru dan sukses ujudkan Payakumbuh sebagai salah satu Kota ” Kuliner” tertarik terjun ke dunia politik sejak tahun 1999 di DPD PAN Kota Payakumbuh. Sedangkan tahun 2000 ia dipercayai Ketua, hingga sosok yang low profil sempat anggota DPRD periode 2004- 2009.
Juga dipercaya sebagai Ketua DPD Partai Gerindra Kota Payakumbuh, 2013- 2018 yang sukses antarkan kader partai besutan Prabowo itu.
Haji One Marta, demikian kini orang memanggilnya, ditanyai tentang Suksesi Kepemimpinan di Luar Bungsu, 2020 mendatang pasca kepemimpinan duet Bupati/ Wabup, Irfendi Seni dan Ferizal Ridwan, kini ramai bermunculan para kandidat yang berminat ditanggapi, dirinya siap mengabdikan seluruh kemampuannya, jika warga menerimanya, imbuh nya.
Dipihak lain, pemerintahan seyogyanya bagaimana memberikan pelayanan yang maksimal. Karena Pemerintah harus terjun ketengah- tengah masyarakat harus bekerja berdasarkan Blue Print serta bersinergi antara Eksekutif, Legislatif dan Yudikatif.
Jujur, saat ini yang dibutuhkan masyarakat Kabupaten Limapuluh Kota bukan calon Bupati atau calon Wakil Bupati yang suka berteori penuh retorika. Justru pemimpin yang sedang dicari dan dibutuhkan masyarakat Kabupaten Limapuluh Kota adalah Bupati atau Wakil Bupati yang mampu mengangkat derajat ekonomi masyarakat dan daerah,"tukuk nya.
"Kabupaten Limapuluh Kota sebenarnya daerah kaya, namun potensinya belum tergarap secara maksimal. Selain terkenal sebagai daerah pertanian, perkebunan dan peternakan, Kabupaten Limapuluh Kota juga melimpah dengan kekayaan alamnya seperti tambang dan sektor pariwisata.
Sayangnya, semua potensi yang seharusnya dapat mengangkat derajat ekonomi masyarakat dan daerah itu, belum tergarap secara maksimal. Padahal, Kabupaten Limapuluh Kota banyak menyimpan atau memiliki putra-putri terbaik nan hebat-hebat. Selain banyak yang punya ilmu pengetahuan dan kemampuan, juga tidak sedikit yang berpendidikan tinggi dan berpangkat.
“ Belajar dari ketertinggalan itu, dan jika memang masyarakat Kabupaten Limapuluh Kota memberikan dukungan saya siap mengabdikan sisa usia ini”, pungkas Haji Wan. ( YY)
Tags:
Limapuluhkota