Realitakini.Com -Payakumbuh
Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga Kota Payakumbuh diterpa isu rumor tak sedap yang konon kabar nya di duga memainkan dana bantuan Kewirausahaan anggaran tahun 2018 untuk KNPI Kota Payakumbuh senilai Rp 50 juta. Isu ini cukup kencang berhembus di forum diskusi media sosial masyarakat Payakumbuh.
Dalam isu ini, Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga dinilai tidak kooperatif dalam memberikan laporan anggaran bantuan keterampilan kewirausahaan kepada pemuda Payakumbuh. Anggaran ini ada dan dibuktikan dengan foto penyerahan bantuan sebesar Rp 50 juta antara Walikota Payakumbuh, Riza Falepi dengan Ketua KNPI Payakumbuh, Ahmad Ghani yang disaksikan oleh Kadis Parpora, Elfriza Zaharman.
Seperti yang disampai kan oleh Salah seorang pengguna media sosial yang juga membagikan hal ini di Grup Facebook Arah Baru Payakumbuh. Dirinya mempertanyakan anggaran Rp 50 juta tersebut pergi kemana, padahal KNPI tidak ada menggelar kegiatan tersebut ditahun 2018.
Bahkan isu ini mengarah ke ranah hukum, dimana tersebar surat permintaan keterangan dari Polres Payakumbuh untuk Ketua KNPI Ahmad Ghani tertanggal 8 Mei 2019. Dalam surat ini, Ahmad Ghani diminta keterangan sehubungan adanya dugaan Penyalahgunaan dana dalam kegiatan Tahun Anggaran 2017 yang dilaksanakan oleh Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga.
Menanggapi hal ini, Ketua KNPI Payakumbuh, Ahmad Ghani menyangkal pihaknya (KNPI-red) tengah melakukan penyerangan kepada Disparpora. Isu ini berasal dari orang diluar KNPI dengan tujuan yang belum diketahui.
“Isu ini bukan dari KNPI. Ada orang luar KNPI yang memainkan isu ini untuk menyerang Disparpor,” kata Ahmad Ghani seperti yang di kutip Covesia.com, Jumat (14/06/2019).
Soal isi isu yang beredar, Ghani tidak menampik ada bantuan Rp 50 juta dari Disparpora untuk KNPI sebesar Rp 50 juta tahun 2018. Namun, dana tersebut tidak diambil oleh KNPI. Pasalnya setelah dipelajari secara internal, KNPI memutuskan untuk tidak mengambil bantuan tersebut, walaupun secara simbolis telah diberikan oleh Walikota Payakumbuh kepada Ketua KNPI Payakumbuh.
“Secara simbolis, memang diberikan dan foto yang beredar asli. Bantuan itu juga ada di Disparpora. Hanya saja, untuk mengambil bantuan itu harus ada proposal. Setelah kami pelajari bantuannya itu seperti apa, akhirnya diputuskan KNPI tidak jadi membuat proposal untuk mengambil bantuan itu. Jadi kemana dana Rp 50 juta itu, masih sama Disparpora. Tidak ada sepersen pun diambil KNPI,” katanya.
Ghani juga mengatakan soal foto pemanggilan dirinya oleh Polres Payakumbuh yang tersebar, ia membenarkan foto itu asli. Disana Ghani ditanya soal anggaran untuk KNPI tahun 2017 dan tentang anggaran bantuan kewirausahaan sebesar Rp 50 juta tahun 2018.
“Soal anggaran kewirausahaan 2018 itu seperti yang saya terangkan tadi. Dananya ada, tapi harus dalambentuk kegiatan, bukan uang. Jadi kami harus mengajukan proposal untuk dapatkan itu bantuan. Walaupun secara simbolis diterima KNPI. Tetapi secara prakteknya tidak kami ambil. Sedangkan untuk bantuan KNPI tahun 2017, saya tidak tahu karena KNPI baru berdiri lagi tahun 2018 setelah lama vakum,” ungkapnya.
Sementara itu Kadis Pariwisata, Pemuda dan Olahraga, Elfriza Zaharman yang dihubungi via seluler nya belum bisa dikonfirmasi. Pasalnya saat ditelpon, Elfriza yang akrab dipanggil buk Cece ini mengaku sedang rapat.(Yudi Yusra)
Tags:
Payakumbuh