Realitakini.com -Padang,
Jangan sampai, gara-gara Pileg dan Pilpres kita terpecah belah, bercarai pula laki bini. Ini hanya permainan dunia, kalah menang itu biasa," ungkap Ketua DPD Partai Golkar Kota Padang ini.Ia pun menceritakan fitnah yang dialaminya ketika kampanye pemilu 17 April 2019. Ia dituduh sebagai penista agama dan segala macam."Pada pemilu kemaren saya malah dituduh penista agama, padahal itu adalah fitnah yang sangat keji," ujarnya. Senin, (27/5).
Usai pemilu, kata Wahyu, saatnya warga kota kembali bersatu mendukung pemerintah. Termasuk mendukung program pembangunan yang telah dirancang oleh Pemerintah Kota Padang.,
"Mari kita kembali bersatu untuk mendukung pembangunan yang digalakkan pemerintah, termasuk oleh pemerintah kota. Kita dukung program Pak Mahyeldi dan Hendri Septa selaku Wali Kota dan Wakil Wali Kota Padang, tapi kita juga wajib mengawal dan mengkritisinya," ulas Wahyu. Pada kesempatan itu, Wahyu juga menyerahkan bantuan untuk Mushalla Muhajjirin sebesar Rp10 Juta.
Wakil Ketua DPRD Kota Padang, Wahyu Iramana Putra menghimbau semua warga kota untuk tidak terpecah belah dan kembali merajut persatuan pasca pelaksanaan pemilihan umum legislatif (Pileg) dan pemilihan presiden (Pilpres). Ajakan itu disampaikannya ketika melaksanakan Safari Ramadhan di Mushalla Muhajjirin yang terletak di Jalan Kali Serayu Alai Parak Kopi Kecamatan Padang Utara (*/kps)