Daerah Sumatra Barat tidak haya terkenal dengan menu masakan berupa rendang tapi Sumatra Barat juga merupakan salah satu provinsi di indonesia yang memiliki corak batik khas dan unik. Salah satu batik asli Minang yang terkenal adalah corak rumah gadang,.Dahulu kala batik rumah gadang hanya digunakan pada upacara adat khusus, kain batik ini digunakan sebagai selendang."Hanya para ninik mamak, bundo kanduang, dan datuk panutan adatlah yang boleh mengenakan. Para perempuan menyampirkannya di bahu, sementara para panutan adat melingkarkannya di leher," ujar Asben Hendri, Kepala Disperindag Sumbar saat diwawancarai di Padang, Minggu (10/3).
Dia menjelaskan, motif batik rumah gadang jika dikenakan dapat menjadikan seseorang terlihat gagah dan elegan. Motif ini dapat dikenakan untuk berbagai keperluan baik formal maupun non formal."Termasuk digunakan sebagai baju batik muslim atau baju batik untuk anak-anak. Oleh karena itu, Pemprov juga akan menggunakan batik motif ini sebagai salah satu seragam resmi ASN Sumbar," tambahnya.Warna dari motif kain batik rumah gadang bermacam-macam. Jadi tidak perlu khawatir jika menginginkan warna lain dari motif rumah gadang, karena banyak pilihannya.
Motif batik ini bercirikan kehidupan masyarakat daerah setempat, baik dari segi sisi budaya maupun kekayaan alam yang terdapat di Provinsi Sumatra Barat. Meskipun Sumatra Barat lebih terkenal dengan kerajinan kain tenunnya, namun belakangan saat ini batik dan perajin batik mulai bermunculan di ranah minang, yang dinilai dapat memberikan kontribusi untuk daerah setempat sehingga dapat mengurangi angka pengangguran. Bayak batik ranah minag yang di jadikan seragam ASN tentu akan meningkatkan permintaan. Dengan demikian industri olohan UMKM akan kembang,dan akan mrningkatkan penghasil batik corak rumah gadang
.
Ada banyak motif batik yang berkembang di sumatera barat, adapun beberapa motif batik yang cukup populer adalah motif batik tanah liek atau tanah liat, motif pucuk rebung, motif batik rangkiang, motif batik itiak pulang petang, motif tumbuhan merambat atau akar berdaun, dan motif keluk daun pakis.lebih lamjut Asben Hendri, macam dan arti dari motih batik Sumatera, Motif Batik Tanah Liek atau Tanah Liat
Tanah liek merupakan bahasa minangkabau yang berarti tanah liat. Penamaan tanah liek sendiri tidak terlepas dari penggunaan tanah liat sebagai bahan pewarna batik. Kain batik polos di rendam di dalam air yang bercampur tanah liat selama kurang lebih 1 minggu dan di beri pewarna lagi yang berasal dari beberapa tumbuhan seperti getah kulit jering atau jengkol. Namun seiring dengan kemajuan zaman, penggunaan tanah liat sebagai bahan pewarna kain batik mulai ditinggalkan. dan berganti dengan pewarna batik yang banyak di jual di pasaran. Adapun beberapa corak atau gambar dari motif batik tanah liat adalah jam gadang, kuda laut dan burung hong atau yang sekarang lebih di kenal dengan sebutan burung Phoenix. Sebagian motif batik sumatera barat juga di pengaruhi oleh kebudayaan cina. Adanya sentuhan budaya cina pada motif batik sumatera barat tak terlepas dari masuknya para pedagang dari negeri china ke minangkabau pada abad ke 16
Motif Batik Keluak Daun Pakis :Motif keluak daun pakis terinspirasi dari tumbuhan pakis atau paku yang biasa dan mudah di temukan di indonesia terutama di daerah pinggiran sungai. Keluak sendiri merupakan bahasa minang yang berarti meliuk-liuk. Jadi motif batik keluak daun pakis menggambarkan tumbuhan pakis yang meliuk-liuk
Motif Batik Pucuk Rebung :Rebung adalah jenis makanan tradisional yang berasal dari batang bambu yang masih muda. Jenis makanan ini cukup populer di beberapa daerah hingga nama dari rebung juga di jadikan sebagai motif batik. Bukan hanya di sumatera barat saja, penggunaan pucuk rebung sebagai motif batik juga di gunakan di beberapa provinsi lain seperti riau dan jakarta dengan batik betawinya.
Motif pucuk rebung melambangkan kesuburan, kesejahteraan dan tentunya harapan. Motif Batik Rangkiang:Motif batik rangkiang merupakan motif batik minang yang cukup terkenal. Asal nama rangkiang pada motif batik ini diambil dari nama lumbung padi atau tempat penyimpanan padi. Dalam bahasa minang lumbung padi disebut dengan rangkiang. Pada motif batik sumatera barat, rangkiang memiliki filosofi yang menggambarkan kesejahteraan dan kehidupan. Seperti diketahui bahwa padi merupakan tanaman yang menjadi sumber makanan pokok yang menghidupi masyarakat nusantara Selain itu, kita juga dapat memperkenalkannya ke dunia internasional, sehingga tidak menutup kemungkinan batik ini akan menembus pasar global dan secara tidak langsung memengaruhi ekspor non migas," tutup Asben (wt*)
Tags:
Pariwara