Realitakin.Com-Padang
Mata Uang Indonesia ditolak di sejumlah
negara. Pecahan rupiah baru tidak diterima di negara seperti Hongkong,
Singapura, dan Arab Saudi. Walikota Padang H. Mahyeldi Ansharullah Dt Marajo
menyebut bahwa hal ini perlu dievaluasi mendalam oleh pemerintah pusat.
"Mereka (negara lain) tidak menghargai yang kita miliki, ini hal yang
perlu dievaluasi," sebut Mahyeldi usai menyerahkan beasiswa LPDP di Palanta Rumah Dinas Walikota, Sabtu (8/7).Disebutkan Mahyeldi, hal itu sebenarnya bukanlah salah dari negara yang
menolak pecahan rupiah tersebut. Akan tetapi hal ini memang harus menjadi
perhatian. Sudah seharusnya dilakukan evaluasi dan autokritik terhadap
permasalahan ini.
"
Jadi benar juga jika ada sebahagian masyarakat kita selama ini yang
mengkritik dan mengevaluasi mata uang kita itu," ungkap Mahyeldi.
Sementara seperti dilansir oleh sejumlah media nasional, Direktur Eksekutif
Departemen Komunikasi Bank Indonesia (BI) Tirta Segara menyebut bahwa uang
rupiah adalah alat pembayaran sah di Indonesia, dan telah tertera dalam hukum.
"Sehingga pembayaran transaksi dengan rupiah di wilayah NKRI tidak
boleh ditolak kecuali telah diperjanjikan lain," katanya.
Sedangkan setiap negara menurutnya, memiliki otoritas sendiri untuk
menentukan menerima atau tidak mata uang dari negara lain sebagai alat
pembayaran. NKRI, kata Tirta, juga berhak menentukan untuk menerima atau
menolak mata uang negara lain selain rupiah.
"Kecuali monetary union seperti di wilayah Euro," cecarnya.
Sebelumnya seorang netizen bernama Dee Abdurrahman mengaku mengalami
penolakan saat ingin menukarkan uang rupiah baru ke mata uang dolar AS. Melalui
akun Facebooknya, dia mengungkapkan keluhannya tentang legalitas uang rupiah
baru di luar negeri.
"Uang baru hanya berlaku di Indonesia saja. Saya kemarin di Hong Kong
dan Singapura tidak bisa ditukar," kata Dee.
Kejadian yang sama juga dialami netizen lainnya Yanto. Dia mengatakan,
istrinya kesulitan menukarkan uang rupiah ke riyal saat melakukan ibadah haji
beberapa waktu lalu. "Mereka nggak mau nerima uang rupiah baru, maunya
uang rupiah lama," kata Yanto.(wt/Ch)
Tags:
Padang