Realitakini.Com-Padang
Walikota
Padang H. Mahyeldi Ansharullah Dt Marajo kembali menerima penghargaan. Kali
ini, berkat gagasannya menjadikan Kota Padang bebas iklan rokok pada 2018,
akhirnya Mahyeldi meraih penghargaan dari Komisi Nasional Pengendalian Tembakau
Indonesia, di Jakarta, Rabu (24/5).Tidak saja menggagas pelarangan iklan rokok
di Padang mulai 2018 depan, Walikota Padang merupakan tokoh yang berjuang
melindungi anak bangsa dari bahaya rokok. Terlebih setelah adanya Peraturan
Daerah (Perda) Kota Padang tentang Kawasan Tanpa Rokok (KTR).
"Alhamdulillah, penghargaan ini berkat kesadaran kita bersama melindungi anak dari bahaya rokok," ujar Mahyeldi yang berhalangan hadir menerima penghargaan itu, kemarin.
Penerima penghargaan tersebut diwakili Kepala Dinas Kesehatan Kota Padang, Feri Mulyani Hamid yang hadir di acara tersebut. Penghargaan atas nama Walikota Padang itu diserahkan langsung oleh Ketua Komnas Pengendalian Tembakau Indonesia, Prijo Sidipratomo kepada Kadis Kesehatan Kota Padang.
"Insya
Allah, tahun 2018 nanti Kota Padang bebas iklan rokok," terang Walikota
Padang.
Menurut Mahyeldi, langkah ini dilakukannya agar meraih generasi muda Kota Padang yang berkualitas, generasi yang mampu membuat langkah besar nantinya. Serta demi generasi yang akan menjadikan Indonesia berdiri gagah dan bisa berbicara lantang untuk keunggulan Indonesia di hadapan bangsa lain.'Kita wajib membekali mereka dengan iman, ilmu pengetahuan, dan persatuan, kekompakan, persaudaraan, tanpa diracuni dengan hal lain yang merusak," papar Mahyeldi
Menurut Mahyeldi, langkah ini dilakukannya agar meraih generasi muda Kota Padang yang berkualitas, generasi yang mampu membuat langkah besar nantinya. Serta demi generasi yang akan menjadikan Indonesia berdiri gagah dan bisa berbicara lantang untuk keunggulan Indonesia di hadapan bangsa lain.'Kita wajib membekali mereka dengan iman, ilmu pengetahuan, dan persatuan, kekompakan, persaudaraan, tanpa diracuni dengan hal lain yang merusak," papar Mahyeldi
.
Pada acara peringatan Hari Tanpa Tembakau se-Dunia 2017 yang dilaksanakan di Aula Teater Nyi Ageng Serang, jalan Rasuna Said, Jakarta Selatan itu, hadir di antaranya Prof. Emil Salim, Imam Prasojo, Fuad Baraja dan perwakilan guru se-Indonesia. Profesor Emil Salim dalam sambutannya mengaku bangga atas langkah yang telah dilakukan Walikota Padang. Mahyeldi, menurut Emil Salim, telah berjuang dalam melaksanakan Perda KTR di daerahnya. Karena menurutnya tidak seluruh daerah yang berani melakukan apa yang dilakukan Mahyeldi.
Pada acara peringatan Hari Tanpa Tembakau se-Dunia 2017 yang dilaksanakan di Aula Teater Nyi Ageng Serang, jalan Rasuna Said, Jakarta Selatan itu, hadir di antaranya Prof. Emil Salim, Imam Prasojo, Fuad Baraja dan perwakilan guru se-Indonesia. Profesor Emil Salim dalam sambutannya mengaku bangga atas langkah yang telah dilakukan Walikota Padang. Mahyeldi, menurut Emil Salim, telah berjuang dalam melaksanakan Perda KTR di daerahnya. Karena menurutnya tidak seluruh daerah yang berani melakukan apa yang dilakukan Mahyeldi.
"Ditambah
lagi rencana dan upaya Walikota Padang melarang iklan rokok di daerahnya mulai 2018
nanti," sebut Emil Salim.Dalam acara itu juga hadir tokoh-tokoh lain yang
juga berjuang dalam pengendalian tembakau.Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan
Kota Padang Feri Mulyani Hamid saat dihubungi melalui telepon selularnya
menyebut bahwa sebenarnya ancaman rokok terhadap anak bangsa terus
menjadi-jadi. Cukup banyak produsen rokok yang merayu konsumen.
"Saya
atas nama pribadi mengucapkan selamat kepada Bapak Walikota Padang yang
menerima penghargaan ini. Dengan diberikannya penghargaan dari Komnas
Pengendalian Tembakau kepada Walikota Padang, kita berharap revisi Perda KTR
dengan menambah pelarangan iklan rokok di Padang bisa segera terealisasi di 2018,"
pungkasnya.(Wt*/tf/ch)
Tags:
Padang