Realitakini.Com-Padang
pencanangan gerakan
turun ke sawah secara serempak tingkat Kota Padang dalam rangka percepatan
tanam guna mendukung upaya khusus Swasembada Pangan Nasional tahun 2017.
Pencapaian swasembada pangan tersebut memerlukan inovasi teknologi, manajemen,
dan sumber daya manusia yang professional untuk meningkatkan produksi dan
produktivitas.
“Untuk itu, Kementerian Pertanian telah melakukan
berbagai upaya, seperti; perbaikan irigasi, distribusi bibit, pupuk, penyuluhan
dan pengadaan alat mesin pertanian untuk refocusing pada tiga komoditi utama,
yaitu padi, jagung dan kedelai,” ujar Mahye Pemerintah Kota Padang berupaya
membangkitkan kembali budaya lama di Kecamatan Bungus Teluk Kabung. Hal itu
terlihat dengan dicanangkannya gerakan turun ke sawah secara serempak oleh Wali
Kota Padang Mahyeldi Ansharullah Dt. Marajo di Kelurahan Bungus Timur, Sabtu
(29/04/2017). Turun ke sawah serempak pada lokasi areal sawah seluas 1.560 Ha
tersebut, akan diolah dan dikelola oleh Kelompok Tani Serba Usaha.
Lebih lanjut dijelaskan, perkembangan produksi
padi di Kota Padang lima tahun terakhir terjadi peningkatan setiap tahunnya.
Tahun 2011 produksi padi sebesar 74.566 ton, 2012 sebanyak 78.699 ton
(peningkatan 5%), tahun 2013 menjadi 86.584 ton (peningkatan 10%), 2014 menjadi
90.063 ton (peningkatan 4,02%). Namun, di tahun 2015, mengalami penurunan menjadi
88.753 ton. Hal itu disebabkan dampak kabut asap yang menyebabkan hujan tidak
turun sehingga terjadi kekeringan. Disamping itu, hama wereng juga sedang
mewabah. Kemudian di tahun 2016, produksi padi sebesar 91.267 ton (angka
sementara) atau meningkat 2.8%.
Ditambahkannya, gerakan turun ke sawah secara
serempak di lokasi areal sawah Kelompok Tani Serba Usaha agar ditindaklanjuti
oleh seluruh petani se-Kota Padang. “Saya minta jajaran Dinas Pertanian Kota
Padang bersama seluruh stakeholders untuk bersama-sama para petani berusaha
untuk selalu mempercepat pertananaman padi di sawah dan dilakukan secara
serempak,” imbau Mahyeldi. “Jangan ada lagi lahan yang diberakan (kosong) atau
tidak ditanam sempai beberapa bulan setelah panen,” imbuhnya.
Mahyeldi mengatakan, sebenarnya inovasi teknologi
telah banyak dihasilkan oleh para ilmuan dan lembaga peneliti, namun
penerapannya di lapangan belum optimal. Tentu ini membutuhkan kerja keras dan
upaya terus menerus, terutama bagaimana merubah kultur dan kebiasaan bertani,
sehingga petani kita dapat secara mandiri melakukan inovasi. Dalam kaitan ini,
peran Penyuluh Pertanian dan petugas lapangan sangat penting dan strategis.
Dikesempatan itu, Mahyeldi mengucapkan
terimakasih kepada TNI AD khususnya Kodim 0312 Padang beserta jajarannya yang
telah ikut melakukan pengawalan kegiatan pertanian di lapangan. Apalagi dengan
adanya bantuan alat mesin pertanian dari Kementerian Pertanian. Begitu juga
ucapan terimakasih juga diucapkan kepada Dinas Pertanian Tanaman Pangan
Kortikultura dan Perkebunan Provinsi Sumatera Barat, atas bantuan berbagai
kegiatan pertanian di Kota Padang.
“Pesan saya, apabila ada lahan sawah yang masih
belum tanam, diharapkan jajaran TNI bersama dengan Penyuluh Pertanian untuk
menyerukan kepada petani agar lahan sawahnya segera diolah dan ditanam
kembali,” tutur Mahyeldi.
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian Kota
Padang, Syaiful Bahri, mengatakan, tahun 2017 ini dengan fasilitasi Dana Tugas
Pembantuan APBN Kementerian Pertanian melalui Dinas Pertanian Tanaman Pangan
Kortikultura dan Perkebunan Provinsi Sumatera Barat, Kota Padang juga
mendapatkan alokasi kegiatan, diantaranya; Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP)
sebesar 1.250 Ha, Bantuan hand traktor 8 unit, pompa air 5 unit, benih
bersubsidi sebesar 2.000 Ha, pengembangan tanaman cabe 19,2 Ha, peralatan pada
lahan terlantar, bantuan cabe dalam polybag untuk organisasi wanita se-Kota
Padang sebanyak 14.400 polybag.
Disamping itu, melalui APBD Kota Padang tahun
2017, dialokasikan juga beberapa kegiatan, sebagai berikut; bantuan dam parit
sebanyak 10 unit, rehabilitasi jaringan irigasi tersier 12 unit, kelapa genjah
sebanyak 500 batang, bibit coklat 2.000 batang, polybag untuk kelompok tani
tanaman hias sebanyak 4 kelompok, insentif bagi sapi betina bunting sebesar Rp.
500.000 bagi 1.400 ekor sapi, serta bantuan peralatan bagi kelompok UP3HP
sebanyak 1 kelompok.
“Semoga bantuan yang diberikan ini menjadi
starting point bagi petani dalam pengembangan usaha taninya,” tutur Syaiful.Syaiful
menambahkan, pada kegiatan ini juga dilaksanakan penyerahan hadiah lomba P3A
dan GP3A sebanyak 6 kelompok, penyerahan formasi CPNS bagi THL-TB yang lulus
hasil seleksi kompetensi dasar sebanyak 13 orang, pelepasan kontigen PENAS Tani
Kota Padang ke Banda Aceh, serta launching Hotline SMS Layanan Pengaduan bagi
Masyarakat Tani dengan Nomor 082172222772. (LL/Bs/Wt).
Tags:
Padang