Realitakini.Com-Padang
"Ajang festival Siti
Nurbaya (FSN) yang merupakan Eksistensi Pemerintah Kota
Padang Kota mampu menggaet wisatawan
datang ke Padang," Festival Siti Nurbaya
(FSN) . adalah salah satu upaya
untuk mengembangkan pariwisata di ibukota Provinsi Sumatera Barat. Padang
menjadi pintu gerbang masuknya wisatawan ke Sumatera Barat.Karena itu saya memberikan
apresia kegiatan ini. Hal tersebut di ungkapkan oleh Kementrian Pariwisata RI Raseno Aryiti ketika memberikan sambuatan pada pembukaan Festival
Siti Nubaya Sabtu (15/4). di Pantai Cimpago, Padang,
Kementerian Pariwisata salut pada
Pemko Padang, Festival Siti Nurbaya yang telah dimulai se menjak tahun 2010
lalu hingga sekarang masih eksis digelar,“ ujar Raseno saat pembukaanFestival
Siti Nubaya ( FSN )2017 Iven yang melombakan kebudayaan Ranah Minang yang
dinamai Festival Siti Nurbaya (FSN) resmi ditabuh Walikota Padang H. Mahyeldi
Ansharullah Dt Marajo bersama Wakil Walikota (Wawako) H. Emzalmi serta pejabat
terkait Kegiatan tahunan yang ke-7 kali dihelat Pemerintah Kota Padang melalui
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disparbud) kali ini terlihat meriah. Itu pun
salah satunya dengan ditampilkannya 1000 orang
perempuan berbaju kurung "Baju Kuruang Basiba" di dalam pawai
karnaval pembukaannya. Tak ayal, aksi tersebut berhasil menorehkan rekor Museum
Rekor-Dunia Indonesia (MURI). Sehingga, Walikota Mahyeldi bersama Wawako
Emzalmi menerima langsung piagam penghargaan dari Ketua Umum MURI, Jaya Suprana
melalui perwakilannya pada kesempatan itu. Walikota Padang H. Mahyeldi
Ansharullah Dt Marajo menyampaikan, kegiatan FSN 2017 merupakan salah satu
upaya Pemerintah Kota Padang untuk menjaga dan melestarikan nilai-nilai seni
dan budaya di Minangkabau.
Selain itu,Festival Siti Nurbaya( FSN) sebagai ajang meningkatkan
kreatifitas pemuda dan pemudi Kota Padang dalam mengenalkan beragam makanan dan
permainan tradisional anak nagari.“Kita terus memberikan pemahaman dan
pengenalan berbagai makanan dan permainan tradisional anak nagari melalui
berbagai ivent-ivent, baik daerah, nasional maupun internasional,“ ujar
Mahyeldi.
“Semoga, dengan penampilan 1000 Baju Kuruang Basiba kali ini, dapat
menginspirasi kaum perempuan Minang untuk senantiasa membudayakan pakaian khas
bagi "gadih Minang" ini ke depan,” imbuh Wako kepada wartawan usai
kegiatan tersebut. Walikota menyampaikan, selaku warisan budaya Minangkabau,
Baju Kuruang Basiba merupakan pakaian yang mesti dilestarikan karena cocok dan
baik sesuai budaya kaum perempuan di Ranah Minang
Mahyeldi juga mengatakan, ia pun bersyukur Baju Kuruang Basiba sejauh ini
masih cukup terlestarikan secara baik khususnya di Padang. “Alhamdulillah, di
sekolah-sekolah di kota ini serta pegawai perempuan di Pemko Padang sudah
mengagendakan untuk hari pemakaiannya. Kita tentu berharap, Baju Kuruang Basiba
ini akan menjadi pakaian favorit di kalangan kaum wanita di Ranah Minang,”
harapnya.
Selanjutnya salah seorang Perwakilan MURI pada kesempatan itu mengatakan,
penampilan 1000 lebih perempuan memakai Baju Kuruang Basiba tersebut merupakan
sesuatu yang luar biasa. Terlebih, aksi itu tidak hanya diikuti kaum ibu, namun
juga diikuti dipara siswi SD/SLTP/SLTA bahkan anak-anak yang masih belajar di
TK dan PAUD.“Kegiatan ini luar biasa, karena telah memamerkan nilai-nilai
budaya lokal yang sepertinya mulai tergerus perkembangan zaman yang semakin
modern. Maka dengan itu, hal ini patut diberikan penghargaan sebagai rekor
sejarah baru dalam catatan MURI,” sebutnya. Walikota menyampaikan, selaku
warisan budaya Minangkabau, Baju Kuruang Basiba merupakan pakaian yang mesti
dilestarikan karena cocok dan baik sesuai budaya kaum perempuan di Ranah Minang
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Padang Medi Iswandi mengatakan, Festival
Siti Nubaya (FSN) 2017 telah dimulai sejak tanggal 13 April hingga 16 april
2017 festival Siti Nubaya ( FSN) digelar di tiga lokasi yakni kawasan objek
wisata Muaro Lasak, Hotel Ibis dan pendestrian wisata Jembatan Siti Nurbaya
Muara Padang.“Festival Siti Nubaya (FSN) ini akan melibatkan pesertanya dari
para generasi muda, organisasi, mahasiswa dan masyarakat. Semuanya berasal dari
sebelas kecamatan di Kota Padang. Lomba yang diadakan di antaranya, malamang,
memakai sandal tempurung, tari minang dan lagu minang, manggiliang lado, baju
kuruang basiba, dan banyak lagi,” terang Medi.Dijelaskan Medi Iswandi, ivent
Festival Siti Nubaya( FSN) 2017 akan memperebutkan hadiah menarik. Juara umum
mendapatkan satu ekor sapi dan satu ekor kambing, juara umum 2 mendapatkan 6
ekor kambing, dan juara umum 3 mendapatkan 4 ekor kambing.( wt/Charlie/H)
Tags:
Padang