Realitakini.Com–Payakumbuh
"Pertanian itu hajat hidup orang banyak. Jasa petani sangat besar terhadap
hajat hidup orang banyak itu. Oleh karenanya, petani jangan dibiarkan sendiri
semua harus turun untuk ketahanan pangan kita, dan untuk kesejahteraan petani
kita. Terima kasih BI telah beri perhatian pada petani," ungkap Gubernur yang
hadir pada acara Temu Lapang
Pengembangan Kluster Hortikultura Binaan Bank Indonesia yang digelar di tengah
kawasan perkebunan dan lahan pertanian milik Kelompok Tani (Keltan) 'Bina
Bersama' di Kelurahan Koto Baru Payo Basuang Kecamatan Payakumbuh Timur, Kota
Payakumbuh, Jumad kemaren
. Turut hadir di acara tersebut Kepala Kantor Bank Indonesia (BI) Perwakilan Provinsi Sumatera Barat Puji Atmoko, Walikota Payakumbuh Riza Falepi, Ketua DPRD Kota Payakumbuh, dan jajaran Forkopimda Kota Payakumbuh.Kelompok Tani 'Bina Bersama' sendiri merupakan salah satu kelompok petani yang telah dibina oleh BI sejak 2015 lalu dengan komoditas utama holtikultura, khususnya cabai merah. Bentuk pembinaan yang dilakukan oleh BI antara lain dengan memberikan bantuan teknis serta sarana dan prasarana pertanian serta mendorong peningkatan kualitas petani anggota kelompok dalam mengelola komoditas holtikultura mulai dari hulu hingga hilir dalam sambutannya Gubernur mengatakana bahwa ia mengapresiasi secara ini khusus kepada Bank Indonesia Perwakilan Provinsi Sumatera Barat yang telah memberikan perhatian dan pembinaan kepada Keltan Bina Bersama,”katanyaMenurutnya, perhatian dan pembinaan kepada petani adalah salah satu kunci untuk meningkatkan produksi pangan dan menjamin terjaganya ketahanan pangan Provinsi Sumatera Barat\
.
.Kemudian, kepada anggota Keltan Bina Bersama yang hadir di acara tersebut,
Gubernur mengajak agar terus semangat mengelola pertanian. Gubernur juga
menekankan agar petani tidak merasa rendah diri, apalagi berpikir melalui
usahanya mereka tidak bisa sejahtera dan hidup layak."Kalau pertanian
diurus benar-benar, hidup kita bisa layak. Saya kemarin berkunjung ke Sungai
Nanang. Di sana petani ada yang sudah bisa beli Fortuner. Jadi, Ayo, semangat!
Dan jangan merasa rendah hari," katanya
.
lebih lanjut Gubernur menjelaskan, cabai merah adalah komoditas utama yang
sering mempengaruhi fluktuasi inflasi Sumbar, oleh karena itu, penanaman
komoditas cabai merah oleh Keltan Bina Bersama sangat ia dukung karena dapat
membantu Pemerintah Daerah dan Bank Indonesia menjaga dan mengendalikan inflasi
Sumbar. Dikatakannya, "kami sangat mendukung bapak ibu tanam cabai. Ayo,
selain di ladang, tanam juga di rumah."
Menutup pesannya, Gubernur mengingatkan bahwa pembinaan yang dilakukan BI kepada
Keltan Bina Bersama hanya berjalan selama 3 tahun dan berharap setelah
pembinaan selesai Keltan mampu mandiri dan dapat mengelola usaha komoditas
hortikultura secara berkelanjutan yang pada akhirnya akan menguntungkan petani
juga, yakni, meningkatkan pendapatan dan kesejahteraannya.Dalam kesempatan itu,
Puji Atmoko dalam sambutannya menyampaikan bahwa Keltan Bina Bersama merupakan
salah satu kelompok yang masuk dalam program lapangan BI dalam rangka membantu
mengendalikan inflasi. Selain Keltan Bina Bersama, BI juga telah melakukan
program yang sama, antara lain di Kinali dan Padang Panjang dengan komoditas
sapi perah
.
BI berencana akan menerapkan program yang sama di Sungai Nanang dalam waktu
Di sela sambutannya, Gubernur menyisipkan pesan kepada anggota Keltan Bina
Bersama dan seluruh tamu yang hadir untuk memaksimalkan pemanfaatan lahan
pertanian guna meningkatkan produksi pertanian dalam rangka menjaga ketahanan
pangan Prov. Sumbar.
Pesan ini juga secara khusus ia sampaikan kepada Walikota Payakumbuh Riza
Falepi. Dikatakannya, "Mohon Pak Wali, jangan sampai lahan-lahan subur
yang ada irigasi bagus di sebelahnya dipakai untuk yang bukan pertanian. Ini
bisa mengurangi produksi dan mengancam ketahanan pangan kita. Kalau memang ada
lahan kosong yang tak terpakai, coba diajak yang punya untuk ditanami." (wt/
Sdr).
Tags:
Sumbar