Realitakini.com-jakarta
Meski dua kali
menduduki jabatan strategis sebagai bendahara negara, Sri Mulyani Indrawati
mengaku hampir tak pernah ditawari suap atau diajak melanggar hukum.
Sekali-kalinya ia ditawari suap oleh salah satu kepala daerah, saat kembali
menjabat Menteri Keuangan tahun ini.
Sri Mulyani bercerita, dirinya pernah dihubungi
via telepon oleh seorang gubernur untuk mempercepat penyaluran Dana Bagi Hasil
(DBH). Ketika itu, penyaluran DBH memang sempat ditunda karena penerimaan
negara belum cukup. Minimnya penerimaan di antaranya karena harga minyak sedang
rendah.
“Saya katakan, ‘saya lihat kas negara ada, nanti
akan masuk (DBH-nya)’. Lalu dia kasih amplop, isinya dolar (Amerika Serikat)
sih. Saya bilang, ‘Pak, saya anggap ini keteledoran pertama yaa. Kalau enggak,
akan saya sampaikan ini ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK),” ujar dia
saat acara Risk and Governance Summit (RGS) di Djakarta
Theater, Jakarta, Selasa (29/11).( **cm)
Tags:
Nasional