Menteri
Pertanian Amran Sulaiman menegaskan, penghargaan diberikan untuk menumbuhkan
dan mendorong semangat kreatifitas serta partisipasi masyarakat untuk mengambil
peran lebih besar dan memotivasi dalam mewujudkan kedaulatan, kemandirian dan
ketahanan pangan di daerah. Karena keberhasilan pembangunan pertanian tidak
dapat dilepaskan dari dukungan dan kerja sama berbagai pihak, dari lintas
sektor. Penghargaan ini saya persembahkan bagi para petani, penyuluh tani, para
pelopor hingga tingkat nagari dan jorong, para pelaku di rantai distribusi, dan
jajaran dinas kota/ kabupaten dan provinsi.
Indikator yang
dinilai adalah kemampuan mengelola Ketersediaan Pangan, Distribusi Pangan,
Keamanan Pangan selain itu mengendalikan inflasi dan menekan angka kemiskinan
serta mengatasi permasalahan gizi dan kesehatan masyarakat. Juga menarik
investor untuk berinvestasi di Sumatera Barat, serta kemampuan memperkuat
kelompok ekonomi kecil dan menengah
Disampaikan oleh
Menteri Pertanian, Bapak Amran Sulaiman, tokoh-tokoh yang menerima penghargaan
telah melewati proses pengusulan dan penilaian secara berjenjang dengan memperhatikan
keunggulan dan dampak dari kegiatan yang dilakukan terhadap peningkatan
kualitas kehidupan sosial ekonomi masyarakat sekitarnya.
Penghargaan ini
diterima oleh total sebanyak 73 orang baik kelompok maupun perseorangan yang
telah berprestasi dalam mewujudkan kedaulatan pangan, kemandirian pangan, dan
ketahanan pangan pada berbagai tingkatan dan jenis usaha menerima penghargaan
Adhikarya Pangan Nusantara (APN) Tahun 2016.
Pembina
Ketahanan Pangan sebanyak 18 orang, Pelopor Ketahanan Pangan 5 orang, Pelayanan
Ketahanan Pangan 17 orang, Pelaku Pembangunan Ketahanan Pangan 30 penerima, dan
Pemangku Ketahanan Pangan sebanyak 3 orang.
Penghargaan
kategori Pembina Ketahanan Pangan diberikan kepada 3 Gubernur (Irwan Prayitno,
Sumatera Barat; Zaini Abdullah, DI Aceh; Ganjar Pranowo, Jawa Tengah); 5
Bupati/ Walikota dan 10 Kepala Desa/Lurah yang berhasil menggerakkan perangkat
daerah dan masyarakat dalam mengurangi kemiskinan, kerawanan pangan, gizi
buruk, dan meningkatkan produksi pangan serta mempercepat diversifikasi pangan
dalam mewujudkan kedaultan, kemandirian dan ketahanan pangan.
Sedangkan
penghargaan kategori Pelopor Ketahanan Pangan diberikan kepada 5 penerima, baik
perseorangan (bukan tokoh organisasi formal) yang merintis usaha baru (inovasi)
dalam pemanfaatan sumber daya alam, sumber daya manusia, sumber daya financial,
sumber daya tekhnologi dan sumber daya sosial di daerah/wilayahnya untuk
mewujudkan kedaulatan pangan, kemandirian pangan dan ketahanan pangan.
Penerima
penghargaaan kategori Pelopor Ketahanan Pangan, yang berasal dari Sumatera
Barat adalah Bapak Joni Saputra, dari Kota Payakumbuh.
Pada kriteria
Pelayanan Ketahanan Pangan, penghargaan diberikan kepada 8 orang
penyuluh/pendamping; 3 orang peneliti; 6 pengawas/medik veteriner dan pengendali
organisme pengganggu tanaman (popt) yang berprestasi dan aktif memberikan
pengabdian/pelayanan kepada masyarakat dalam mewujudkan kemandirian pangan
ketahanan pangan di wilayahnya yang melampaui tugas pokoknya dan/atau prestasi
luar biasa.
Kategori Pelaku
Pembangunan Ketahanan Pangan diberikan kepada 10 kelompok/gabungan kelompok
pelaku produksi pangan; 9 kelompok/gabungan kelompok pelaku pemberdayaan
masyarakat; dan 11 kelompok pelaku pengembangan pangan olahan/ perakitan
tekhnologi pangan yang berhasil mengelola kegiatan produksi pangan/pemberdayaan
masyarakat/ pengembangan industri pangan olahan/ perakitan teknologi pangan
dalam mewujudkan kedaulatan, kemandirian dan ketahanan pangan.
Terakhir,
kategori Pemangku Ketahanan pangan diberikan kepada Abah Asep Nugraha
(Kabupaten Sukabumi, Provinsi Jawa Barat); Uus Permana, Kabupaten Bandung,
Provinsi Jawa Barat; dan Akhmad Bakeri, Kabupaten Tapin, Provinsi Kalimantan
Selatan.
Mereka adalah
perseorangan yang menjadi tokoh masyarakat setempat/ adat (bukan PNS/pejabat
pemerintah, bukan isteri/suami pejabat pemerintah), mempunyai pengaruh besar,
kharisma dan berhasil menggerakkan masyarakat untuk melestarikan dan
memperbaiki adat dan budaya lokal (local wisdom) dalam melaksanakan
pemberdayaan, penguatan ekonomi dan pengelolaan lingkungan guna mewujudkan
kedaulatan pangan, kemandirian pangan dan ketahanan pangan. Alhamdulillah, hari
ini saya menerima Penghargaan Adhikarya Pangan Nusantara 2016 sebagai Pembina
Ketahanan Pangan Terbaik Nasional, yang diberikan oleh Presiden RI, Bapak Joko
Widodo, di Istana Negara. Penghargaan tersebut merupakan penghargaan yang ke-3
kalinya diterima oleh Gubernur Sumbar, sebelumnya diterima pada tahun 2013 dan
2014.,”ujar iwan.
Tags:
Padang