Realitakini.Com-Jakarta
Calon Gubernur DKI Jakarta nomor
urut dua Basuki Tjahaja Purnama menilai Tuhan sangat sayang terhadap Indonesia.
Sebab sudah beberapa kali digoncang masalah perpecahan, pada akhirnya dapat
kembali lagi bersatu dan melanjutkan demokrasi.Basuki atau akrab disapa Ahok
ini mengatakan, Indonesia sudah 71 tahun merdeka dan menikmati demokrasi. Itu
semua bukan merupakan pencapaian yang didapatkan dengan cuma-cuma. Sebab banyak
nyawa pahlawan yang gugur untuk mendapatkan hal tersebut.
Sehingga dia sangat menyayangkan
jika ada pihak yang ingin menodai demokrasi tersebut dengan memaksakan
kehendaknya. Bahkan, mantan Bupati Belitung Timur itu menganggap pemaksaan
kehendak tersebut ingin mengembalikan ke jaman barbar."Ini adalah nyawa
yang dibayar, kalau secara teologi yang saya anut, setiap nyawa di mata Tuhan
itu berharga. Nah Tuhan izinkan nyawa-nyawa itu berkorban buat bangsa ini 71
tahun. Saya percaya Tuhan tidak akan hancur Indonesia karena sekelompok orang
barbar seperti itu," katanya di kediamannya, Pluit, Jakarta Utara, Kamis
(10/11).
Ahok mencontohkan, bangsa ini telah
berkali-kali mendapatkan ujian atas ke bhineka tunggal ika. Salah satu yang
tercatat sejarah adalah Tragedi Gerakan 30 September yang dilakukan oleh Partai
Komunis Indonesia (PKI) tahun 1965."Kita pernah ngalami G30S PKI,
terkenal, Tuhan pun selamatkan kesaktian Pancasila. Lita betul-betul sakti. Itu
yang sebetulnya yang saya yakini. 1998 misalnya, kita juga enggak hancur. Kita
malah bangkit lagi ya kan? Apalagi waktu itu ada DI TII, segala macam. Ini
sudah pergumulan begitu panjang, tapi Tuhan pelihara," terangnyaBahkan, mantan
politisi Gerindra ini mengungkapkan, Indonesia jauh lebih baik dibandingkan
Amerika Serikat. Karena negara kepulauan terbesar di dunia ini hanya perlu 71
tahun untuk berdemokrasi dengan baik, sedangkan negara Paman Sam memerlukan
waktu 250 tahun."Makanya saya percaya, Tuhan akan pelihara negeri ini.
NKRI ini. Jadi orang-orang yang kepingin melakukan seperti itu, dia menghina
darah dan nyawa para pahlawan. Karena kita sudah sepakat berdiri, membangun
rumah Pancasila di atas fondasi empat fondasi," ujarnya."Kenapa hari
ini fondasinya masu dibongkar? Mau dikorek-korek. Kita ini lagi bangun rumah
nih. Kalau kita sudah putuskan pakai kertas suara, kok mau balik lagi hitungan
orang? Main turunkan orang berapa," lanjut bapak tiga orang putra ini.Ahok
mengaku pasrah jika ternyata nantinya masyarakat tetap akan melakukan aksi
massa lanjutan 4 November 2016 pada 25 November mendatang. "Saya kira,
yasudah lah. Kita (saya) terima saja. Memang kita enggak tahu apa yang terjadi
tanggal 18, tanggal 25," tutupnya. ***
Tags:
Nasional