Realitakini.com limpuhkota
Bupati Limapuluh Kota, Irefendi
Arbi, menyatakan ke depan akan kembali menggalakkan program Refitalisasi Adat
dan Babaliak Kasurau. Hal itu sebagai upaya, memperkuat peranan para
niniak-mamak, dalam menjaga anak nagari dari perkembangan arus globalisasi.Hal
tersebut disampaikan Irfendi saat mengikuti kegiatan Batogak Panghulu,
Malewakan Gola, Lukman Dt Sinaro Nan Babudi yang kini menjabat Wali Nagari, di
Nagari Sungai Beringin, Kecamatan Payakumbuh, Sabtu (15/10) siang.
"Saya ucapkan selamat menjalankan amanah, kepada
Pak Wali sebagai Dt Sinaro Nan Babudi," sebut Irfendi di rumah godang
Gonjong Limo, Kampuang Koto, Pasukuan Sembilan.Di hadapan para niniak-mamak
Sungai Beringin dan tokoh adat Batusangkar, Tanah Datar, Irfendi menyatakan
apresiasi, kepada masyarakat Sungai Beringin yang masih menjunjung tinggi
nilai-nilai adat istiadat Minangkabau, yang bernuansa ABS-SBK hingga sekarang.
Terutama dalam menjalankan kehidupan sehari-hari.Dia mengajak, seluruh
niniak-mamak dapat menjalin kerjasama yang baik dengan pemerintah serta
masyarakat di nagari."Saya sudah lama memandang dan ingin menghidupkan
kembali program refitalisasi nagari adat dan babaliak ka surau. Mari kita
tumbuhkembangkan kembali, hidup beradat, banagari, di kampuang kito," ajak
Irfendi.
Saat ini, tambahnya, arus persaingan global semakin
berat. Oleh karena itu, anak nagari dan seluruh elemen masyarakat musti
dibentengi dari perbuatan-perbuatan yang menyimpang, akibat masuknya budaya
luar."Makanya, disini saya menuntut peranan niniak-mamak, manjago anak
kemenakan. Elok nagari dek niniak mamak. Saya ingin kehidupan beradat terus
berjalan. Terjalin kerjasama yang baik antara tokoh adat dengan seluruh
unsur," tutur Irfendi.
Dalam kesempatan itu, bupati Irfendi sempat didaulat
memasangkan soluak, sebagai pertanda pengesahan gelar sako kepada Datuk Sinaro.
Alek pangulu malewakan gala Dt Sinaro Nan Babudi, dikatahui sudah dihelat sejak
seminggu terakhir. Pada puncak pergelaran, Sabtu kemarin, puluhan niniak-mamak
yang berpakaian lengkap dengan baju kebesarannya, melakukan prosesi bararak
keliling kampung, yang dimulai dari Kantor Wali Nagari Sungai Beringin, hingga
ke Balai Adat dan finish di Rumah Gadang Gonjong Limo, Kampuang Koto, Suku
Sembilan yang terletak di Jorong Kototangah.
Selain niniak mamak, arak-arakan yang diiringi alat
musik talempong pacik ini, juga turut diikuti ratusan ibu-ibu Bundo Kanduang,
yang memakai takuluak ikek sembari menjunjung bungkusan makanan dengan tampan
bernama dulang. Begitu pula para monti, malin dan dubalang. Layaknya pelewaan
gelar adat di Ranah Minang, prosesi 'Malewakan Gola Datuk Sinaro Babudi’
diwarnai prosesi dialog berbahasa Minang yang disebut baalua.Menurut seorang
niniak-mamak setempat, Datuak Paduko Sindo, hari itu adalah hari
keenam alek nagari ‘Malewakan Gola Datuk Sinaro Nan Babudi’ ini. Hari-hari
sebelumnya diisi dengan rabab, salawat dulang dan randai. Sepertinya
gelar adat yang hendak dikukuhkan ini bukanlah gelar sembarangan.
Datuk Sinaro Nan Babudi adalah salah satu gelar adat
yang setingkat di bawah Datuk Pamuncak. Sebelumnya, gelar Datuk Sinaro dipegang
oleh Almarhum Fahmi Zakaria, yang merupakan mamak dari Lukmah Hakim, Datuk
Sinaro Nan Babudi. Begitu ia meninggal dunia sekitar setahun lampau, gelar
tersebut langsung diturunkan kepada kemenakan yang ditunjuk oleh kaum.Bagi
masyarakat adat di Nagari Sungai Beringin, peristiwa adat seperti ini sangat
patut dirayakan. Begitu pun, tuan rumah, dikatakan, sejak jauh hari sudah
meniatkan prosesi teraebut. Maka, sejak 8 Oktober 2016 lalu, kenduri adat ini
sudah mulai dilangsungkan. Pemberian gelar adat bagi penghulu baru, turut
ditandai dengan penyembelihan kerbau sebagai salah satu syarat untuk penobatan
penghulu di Minangkabau.***
Tags:
Limapuluhkota